DARIRIAU.ID - Gubernur Riau Abdul Wahid resmi menyandang gelar adat kehormatan “Datuk Seri Setia Amanah”. Prosesi penabalan gelar adat tersebut dilakukan oleh Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Datuk Seri H. Raja Marjohan Yusuf di Balai Adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Sabtu (5/7/2025).
Prosesi penabalan Gelar Adat Datuk Seri Setia Amanah kepada Gubernur Riau Abdul Wahid tersebut dimulai dengan pengalungan pingat, penyelipan keris, dan ditepuk tepung tawar.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil mengatakan gelar adat dari LAMR yang ditabalkan kepada Gubernur Riau tersebut memang diatur secara kongkrit dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga LAMR, yang menyatakan bahwa kepala daerah pada masing-masing tingkatan merupakan payung panji masyarakat Melayu Riau yang bergelar Datuk Seri Setia Amanah,
"Jadi LAMR berkewajiban menabalkan gelar tersebut kepada kepala daerah meski tetap merujuk pada kiprahnya dalam peradaban Melayu. LAMR akan melanggar AD ART LAMR itu sendiri jika tidak menabalkan gelar tersebut kepada kepala daerah," kata Datuk Seri Taufik Ikram Jamil.
Tak hanya itu, dalam pemberian gelar adat kehormatan tersebut LAMR juga karena selama dalam empat bulan memimpin Riau, Gubernur Abdul Wahid benar-benar memperlihatkan kesungguhannya membangun negeri Lancang Kuning tersebut dengan bertopang pada kemelayuan, Melayu yang terbuka dan senantiasa berpikir positif yang digaungkan dengan slogan "Riau Rumah Besar Rumpun Melayu, Merawat Tuah Menjaga Marwah. Kemudian tersimpai dalam prasa klasik Tak Kan Melayu Hilang di Bumi.
Hal ini terlihat dari akan digelarnya Pekan Budaya Melayu se-Rantau pada bulan Agustus mendatang bekerjasama dengan Polda Riau dan LAMR, bersempena Hari Jadi Provinsi Riau dan Hari Adat Se-dunia pada tanggal 9 Agustus mendatang. "Tak hanya itu, saat ini sedang dibahas perda kemajuan peradaban Melayu," jelasnya lagi.
Taufik Ikram mengatakan, bagi LAMR sendiri penabalan gelar adat ini penting karena lebih dari setahun payung panji adat Melayu kosong sejak berakhirnya masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Syamsuar-Edy Natar.
"Padahal LAMR melaksanakan kegiatan yang besar, membutuhkan tempat berteduh di kala hujan dan panas, bersandar pada akar yang kuat, di nataranya kita sedang berjuang mengembalikan hak-hak adat sejalan dengan Peraturan Presiden nomor 5 tahun 2025 tentang Penertiban Kawasan Hutan. Bahkan bersama berbagai komponen masyarakat Riau lainnya berjuang mewujudkan Riau sebagai daerah istimewa," kata Taufik Ikram lagi.
Sementara itu Gubernur Abdul Wahid mengucapkan terima kasih atas penabalan gelar yang diberikan oleh LAMR. Ia mengaku merasa terhormat sekaligus semakin termotivasi untuk menjaga, merawat, dan mengembangkan adat budaya Melayu di Provinsi Riau.
"Dengan hati yang tulus dan penuh haru, saya menerima gelar adat Datuk Seri Setia Amanah yang ditabalkan pada hari ini. Gelar ini bukan hanya sekedar penghormatan lahiriah, tapi ia adalah amanah yang amat besar. Sebab di balik gelar tersemat harapan, di balik nama tergambar kepercayaan adat kepada seorang pemimpin," ujarnya.
Abdul Wahid mengatakan gelar ini bermakna setia kepada janji dan teguh memenang amanah dan tidak tidak berpaling dari marwah negeri.