Ketua DMI Riau Sebut Jumlah Masjid dan Musallah di Riau Capai 15 Ribu, Jamaah Salat Minim

Jumat, 17 Oktober 2025 | 19:02:28 WIB

DARIRIAU.ID - Ketua Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Riau, Mizan Asnawi, SE, MEc.Dev mengatakan saat ini jumlah masjid dan musallah di Indonesia mencapai angka 800 ribu.

Dari jumlah tersebut sebanyak 15 ribu masjid dan musallah berada di Provinsi Riau. Sedangkan di Pekanbaru jika ditotalkan ada sekitar 1.300 masjid dan musallah.

"Dari sisi kuantitas jumlah masjid dan musallah di negeri kita begitu banyak dan berdiri hingga ke pelosok kampung, baik yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah maupun oleh masyarakat," kata Mizan Asnawi dalam khutbah Jumat di Masjid Al Maqari Komplek Purna MTQ Bandar Serai Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau, Jumat (17/10/2025).

Akan tetapi Mizan Asnawi menilai banyaknya masjid dan musallah belum sebanding dengan jumlah umat yang salat berjamaah di rumah Allah tersebut. Padahal semestinya dengan dimudahkannya izin mendirikan masjid dan musallah jumlah jamaah yang salat juga banyak. "Tetapi yang terjadi adalah ada masjid yang ketika subuh hanya dua jemaah laki-laki dan dua jemaah perempuan," ujarnya.

Salahsatu penyebabnya adalah masih rendahnya iman dan kesadaran sebagian umat untuk beribadah. Selain itu disebabkan oleh banyaknya larangan yang dibuat oleh pengurus seperti dilarang tidur di dalam masjid dan bermain bagi anak-anak.

Lantas apa yang harus dibenahi untuk kembali memakmurkan masjid? Mizan Asnawi menilai di antaranya adalah pengurus harus mampu membuat program-program yang bisa memberikan manfaat luas bagi jamaah. Sementara jamaah juga harus bisa memberikan dukungan penuh kepada pengurus.

Ia mengatakan semestinya masjid bukan hanya untuk ibadah mahdhah saja tetapi yang lebih penting adalah bagaimana masjid menjadi pelayanan yang komplek atas persoalan umat. Mulai dari pelayanan kesehatan, pelayanan ekonomi masyarakat dan pusat kesejahteraan bagi umat.

"Maka jangan heran ada masjid yang saat ini sudah punya unit usaha dan biaya operasional masjidnya tidak lagi dihimpun dari infak jamaah tetapi dari hasil unit usaha yang dimiliki masjid," ujarnya lagi.

Oleh sebab itu ia berharap ke depan Masjid Al Maqari yang baru beroperasi dua pekan terakhir bisa menjadi contoh bagaimana masjid bisa makmur dan memakmurkan jamaah. "Sudah saatnya masjid ikut mengentaskan kemiskinan, dan tempat belajar masyarakat semua usia," katanya.

Untuk diketahui, Masjid Al Maqari yang dibangun Pemerintah Provinsi Riau, dua pekan terakhir telah mulai beroperasi dan melaksanakan ibadah Salat Jumat. Bahkan di masjid tersebut telah berjalan Program Pelajar Masuk Masjid Bersama Gubernur Riau Abdul Wahid melalui Program Pembinaan Pelajar Riau dengan metode Spritual Quotient Training (P3R-SQT).

Melalui program tersebut ratusan pelajar SMA/SMK di Riau diinapkan di masjid selama lebih kurang 30 jam pada akhir pekan untuk belajar ibadah seperti salat berjamaah lima waktu, tahajud, mengaji hingga belajar adab.

Terkini