DARIRIAU.ID - Jika tidak ada kendala, ground breaking atau peletakan baru pertama pembangunan Rumah Sakit Vertikal Otak dan Jantung di Jalan Naga Sakti, Kota Pekanbaru, Riau ditargetkan pada Maret ini.
Pembangunan rumah sakit Kementerian Kesehatan tersebut ditargetkan selesai pekerjaan pada tahun 2026 mendatang.
"Ground breaking RS Vertikal Otak dan Jantung segera kita dilakukan dalam waktu dekat," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau drg Sri Sadono Mulyanto, Senin (10/3/2025).
Sri Sadono mengatakan, pihaknya menargetkan ground breaking RS Vertikal Otak dan Jantung tersebut dilakukan pada Maret 2025 ini. Namun masih akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan perihal waktu yang tepat.
"Mudah-mudahan masih dalam bulan ini, bulan puasa ground breaking. Dari kementerian menyebutkan apabila provinsi sudah siap, maka akan di ground breaking. Kita juga sudah sampaikan dengan pak Gubernur, Insyaallah Menteri Kesehatan juga akan datang," ujarnya.
Proyek pembangunan program nasional tersebut ditargetkan akan beroperasi pada November 2026. Dimana tahap pertama menyediakan fasilitas 350 tempat tidur.
"Untuk tahap pertama 350 tempat tidur dan akan berkembang menjadi 450 tempat tidur. Itu untuk layanan ICU, jantung diharapkan dapat meng-cover," sebut pria yang akrab disapa Dokter Ibeng ini.
Ibeng menyebut, jika rumah sakit ini dianggap sebagai satu diantara solusi penting untuk mengatasi keterbatasan fasilitas kesehatan di Provinsi Riau.
Menurutnya, pembangunan RS Vertikal ini akan membantu masyarakat Riau agar tidak perlu lagi melakukan perjalanan jauh demi mendapatkan perawatan medis berkualitas.
"Ini adalah menjadi kebutuhan dari masyarakat kita, sehingga nanti dengan adanya rumah sakit ini masyarakat Riau tidak lagi berobat harus keluar kota ataupun luar negeri, karena sudah terfasilitasi di sini," ungkapnya.
"Kalau selama ini masyarakat kita harus merujuk ke RS Harapan Kita, RS Cipto dan RS Dharmais. Makanya harapannya dengan adanya rumah sakit ini kita tidak perlu lagi ke Jakarta untuk merujuk pasien," katanya.**